terjawabDaftar pertanyaan di dalam wawancara disusun berdasarkan 1 Lihat jawaban Iklan shaulajasminetya Kejadian atau peristiwa atau biodata orang yang mau di wawancarai Iklan Pertanyaan baru di B. Indonesia sebutkan 3 pengamatan sila ke 1 dilingkungan masyarakat JANGAN NGASAL!!!!!! tolong ya kak buat PR besok
Wawancara terstruktur adalah salah satu metode wawancara yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data yang konsisten pada topik Terstruktur sifatnya data driven dan umumnya menggunakan pendekatan kuantitatif. Tidak hanya digunakan dalam wawancara kerja, Wawancara Terstruktur juga digunakan dalam bidang lain untuk mengumpulkan data dalam survei, misalnya di bidang marketing, ilmu sosial, atau bidang ilmu KBAda 3 jenis wawancara yang umumnya digunakanWawancara terstruktur Daftar pertanyaan disiapkan sebelumnya secara sistematis dengan menggunakan pendekatan yang data drivenWawancara semi-terstruktur Hanya beberapa pertanyaan yang disiapkan sebelumnya, lebih banyak kebebasan untuk improvisasiWawancara tidak terstruktur Pertanyaan tidak disiapkan itu wawancara terstruktur?Wawancara terstruktur adalah salah satu metode wawancara yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data yang konsisten pada topik terstruktur terdiri dari pertanyaan yang dirangkai sesuai urutan tertentu. Tujuannya untuk membandingkan jawaban kandidat dengan kandidat lain dalam cara yang seragam. Menanyakan rangkaian pertanyaan yang sama akan membantu dalam mendeteksi pola dan menunjukkan titik buta yang mungkin ada di tengah-tengah terstruktur menentukan kerangka kerja yang distandarisasi untuk rekruter dan manajer lini dengan tujuan untuk mengurangi bias dan penggunaan firasat. Berbanding terbalik dengan wawancara semi-terstruktur dan wawancara tidak terstruktur, pertanyaan yang digunakan disusun sedemikian rupa untuk membantu seleksi kandidat yang lebih wawancara terstruktur juga digunakan untuk mengumpulkan data yang seragam dari para kandidat, yang nantinya akan mempermudah proses komparasi dan perlu menggunakan wawancara yang terstruktur saat hiringWawancara terstruktur dapat digunakan ketikaAnda sudah paham dengan penuh job requirement yang dibutuhkan, yaitu soft skill dan techinical skill yang berniat untuk membandingkan kandidat dengan satu sama lain berdasarkan persyaratan objektif lalu mengumpulkan datanya untuk memutuskan kandidat mana yang paling memiliki waktu dan sumber daya yang minim untuk membandingkan kandidat Anda hanya bisa berharap pada output dari wawancara tanpa bantuan terstruktur sangat mudah untuk dilakukan dan dianalisis. Menanyakan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama dalam wawancara akan membuat kebiasaan dalam alam bawah sadar untuk bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh opini dalam proses seleksi pertanyaan wawancara bukanlah hal yang mudah. Sangat disarankan untuk memvalidasi pertanyaan sample lewat uji coba sebelum membuat sistematis wawancara kepada kandidat yang banyak. Perbedaan antara jenis-jenis wawancaraTabel di bawah berisi karakteristik utama dari 3 jenis wawancaraScreenshot_20230315-225234~ KBApa itu wawancara kompetensi?Wawancara kompetensi competency-based interview adalah salah satu jenis wawancara terstruktur. Wawancara kompetensi juga biasa disebut wawancara perilaku behavioral interview atau criterion-based wawancara terstruktur, wawancara kompetensi berfokus pada pertanyaan mengenai pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku, dan adalah contoh kompetensi yang sering digunakan untuk menilai kandidatScreenshot_20230315-225319~ KBKeuntungan menggunakan wawancara terstrukturMengurangi KBMemberikan pertanyaan yang sama dengan urutan sistematis yang sama membantu dalam mengurangi risiko pengaruh opini pribadi dan mengurangi bias implisit. Bias implisit adalah sikap bawaan yang menciptakan keberpihakan atau ketidaksukaan terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan, misalnya, gender, orientasi seksual, penampilan, latar belakang pendidikan, umur, kecantikan, dan wawancara terstruktur dalam rekrutmen akan membantu rekruter dan manajer lini untuk memiliki pandangan yang adil terhadap perilaku kandidat selama proses dan reliabilitas yang lebih KBAkibat sifatnya yang terstruktur dengan baik, wawancara terstruktur bersifat lebih kredibel dan reliabel dari pada jenis wawancara yang lain. Karena semua kandidat diberikan pertanyaan yang sama, hal ini mempermudah proses komparasi dan membuat pengambilan keputusan hiring yang lebih keputusan yang data driven untuk mendukung proses h KBPenggunaan data membantu Anda menemukan pertanyaan mana yang mengeluarkan hasil terbaik. Dampaknya, para rekruter dan mengumpulkan data point yang paling relevan dengan menganalisis jawaban kandidatData yang sudah dikumpulkan membantu dalam komparasi kandidat dengan sesamanya dan menentukan pertanyaan mana yang memiliki dampak terbesar. Data yang sama juga dapat digunakan untuk mengulang proses wawancara terstruktur untuk membuatnya yang paling efisien terhadap kebutuhan biaya dan mudah digunakan KBImplementasi wawancara terstruktur tidak akan memakan biaya. Sangat mudah juga untuk mulai menggunakan pendekatan ini dalam tahap-tahap yang berbeda di proses seleksi. Kemudian, wawancara terstruktur juga bisa menciptakan standar emas untuk keseluruhan proses seleksi. Perusahaan dapat menggunakan pertanyaan wawancara terstruktur sebagai proses pra seleksi untuk pre-screening kandidat sebelum pertemuan dengan tim hiring; atau selama berlangsungnya pertanyaan untuk wawancara terstrukturHuneety menyediakan asesmen perilaku untuk membantu perusahaan dalam merekrut soft skill yang dibutuhkan dan untuk mendapatkan wawasan mengenai perilaku kandidatnya. Huneety menyarankan untuk menggunakan wawancara terstruktur dalam setiap perilaku yang adalah contoh pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara terstruktur untuk kompetensi orientasi pelangganPertanyaan untuk perilakuMenunjukkan sikap positif terhadap resolusiCeritakan tentang kejadian di mana pelanggan menanyakan masalah teknis yang tidak Anda mengerti. Pendekatan apa yang Anda gunakan, dan bagaimana akhirnya?Di pekerjaan Anda dulu, pernakah Anda menerima umpan balik negatif dari pelanggan? Apa yang Anda lakukan dengan hal tersebut?Ceritakan tentang pengalaman Anda dengan pelanggan yang menjengkelkan. Bagaimana Anda menanganinya? Bagaimana cara Anda tetap tenang dalam situasi tertekan?Pertanyaan untuk perilakuMemecahkan masalah pelanggan sesuai jadwalCeritakan kejadian saat Anda harus menyelesaiakan permintaan pelanggan dengan batas waktu yang singkat? Bagaimana Anda melakukannya? Apa yang membuat Anda dapat menyelesaikannya?Bagaimana Anda menyesuaikan timeline yang tidak realistis yang diberikan pelanggan?Bagaimana cara Anda mengatur diri Anda sendiri untuk menyelesaikan kerja dengan tepat waktu?Pertanyaan untuk perilakuMemahami kebutuhan pelangganCeritakan tentang pelanggan yang sulit dimengerti dan bagaimana Anda berinteraksi dengannya?Apa yang Anda lakukan ketika Anda tidak bisa menjawab suatu pertanyaan?Bagaimana Anda menggunakan umpan balik dari pelanggan untuk mempertahankan kualitas perusahaan?Bagaimana Anda memastikan bahwa Anda sudah paham dengan apa yang dibutuhkan pelanggan? Padapelajaran tematik kelas 4 SD tema 3 sebelumnya, kamu sudah mempelajari mengenai wawancara dan persiapannya. Ketika kamu sudah berhasil melakukan wawancara, selanjutnya hal yang harus dilakukan, yaitu membuat laporan hasil wawancara. Dengan informasi yang sudah didapatkan dari narasumber, kita harus menyusun laporan hasil wawancara dengan Wawancara pada hakekatnya menajdi salah satu metode pengumpulan data dalam arti penelitian, baik dalam penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, maupun metode campuran seringkali wawancara diperlakukan guna untuk melengkapi data hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti. Namun disisi lainnya teknik wawancara ini sendiri terbagi dalam berbagai bentuk. Antara lain ada jenis wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur yang kesemuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaan arti wawancara terstruktur adanya seorang peneliti haruslah menciptakan serangkaian pedoman wawancara terlebih dahulu, kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanyakan dalam urutan yang sama sehingga responden penelitian dapat dengan mudah ditempatkan dalam kategori yang sama. Oleh karena itulah wawancara terstruktur juga dikenal sebagai wawancara bermotif yang direncanakan atau lebih dikenal dengan wawancara standar. Pengertian Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur adalah jenis metode pewawancara dalam penelitian kuantitatif yang memanfaatkan urutan pertanyaan standar untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang subjek penelitian, sehingga jenis metode penelitian ini sebagian besar digunakan dalam investigasi statistik. Alasannya karena tujuan utamanya adalah mengajukan pertanyaan yang sama dari setiap partisipan penelitian sehingga nantinya memudahkan untuk membandingkan data antar partisipan atau kelompok. Pengertian Wawancara Terstruktur Menurut Para Ahli Adapun definisi wawancara terstruktur menurut para ahli, antara lain; Sugiyono 2017, Wawancara terstruktur adalah metode pewawancaraan yang dilakukan oleh si peneliti dengan telah menyediakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan tertulis yang kemudian semua jawabannya telah disiapkan dalam bentuk pilihan ganda. Kelebihan dan Kekuarangan Wawancara Terstruktur Setidaknya terdapat beberapa kelebihan dalam menggunakan wawancara terstruktur dalam proses pengumpulan data, diantaranya; Wawancara terstruktur mudah direplikasi sebagai seperangkat pertanyaan tertutup yang tetap ketika digunakan, sehingga mudah untuk dikuantifikasi yang berarti bahwa mudah pula untuk menguji reliabilitasnya Wawancara terstruktur cukup cepat untuk dilakukan yang berarti bahwa banyak wawancara dapat dilakukan dalam waktu singkat untuk menjangkau sampel dalam jumlah yang besar, sehingga temuan penelitian dapat mewakili populasi dan dapat digeneralisasi untuk keseluruhan populasi tersebut Adapun untuk kelemahan dalam menggunakan wawancara terstruktur, yaitu; Wawancara struktur tidak fleksibel, yang berarti bahwa pertanyaan baru tidak dapat ditanyakan dadakan selama wawancara Jawaban dari wawancara terstruktur tidak memiliki detail karena hanya berupa pertanyaan tertutup yang menghasilkan jenis data penelitian kuantitatif. Hal itu berarti bahwa seorang peneliti tidak akan tahu mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu Contoh Wawancara Terstruktur Adapun untuk contoh wawancara terstruktur berdasarkan jenis pertanyaan yang digunakan, antara lain Pertanyaan Terbuka Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang tidak membatasi responden dalam menjawab pertanyaan. Dengan kata lain, pertanyaan terbuka adalah pertanyaan bentuk bebas yang memberi orang yang diwawancarai kebebasan untuk mengungkapkan pengetahuan, pengalaman, dan pemikirannya. Jenis pertanyaan ini biasnya lebih banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Contoh wawancara dengan pertanyaan terbuka, misalnya saja; No Pertanyaan 1 Bagaimana pendapat Anda tentang kemasan baru produk kami? 2 Bagaimana kami dapat meningkatkan layanan kami? 3 Mengapa Anda memilih memilih peoduk kami? Pertanyaan Tertutup Pertanyaan tertutup adalah jenis pertanyaan yang membatasi responden untuk menjawab berbagai kemungkinan tanggapan sebagai pilihan. Jenis wawancara yang satu ini sering digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk mengumpulkan data statistik dari orang yang diwawancarai. Contoh pertanyaan tertutup misalnya No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah Anda senang menggunakan produk kami? Ya Tidak Saya tidak tahu 2 Apakah Anda pernah mengunjungi objek wisata Candi Borobudur? Pernah Tidak Pernah 3 Apakah seminar ini bermanfaat bagi Anda? Sangat bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat Soal Pilihan Ganda Pertanyaan pilihan ganda adalah jenis pertanyaan tertutup yang menyediakan daftar kemungkinan jawaban bagi responden. Orang yang diwawancarai diminta untuk memilih satu atau lebih opsi dalam menanggapi pertanyaan; tergantung pada jenis pertanyaan dan instruksi yang ditetapkan. Pertanyaan pilihan ganda paling umum digunakan dalam penelitian kuantitatif yang valid karena memperhatikan nilai numerik kategori data. Contoh soal pilihan ganda misalnya No Pertanyaan Jawaban 1 Buah apa yang paling Anda sukai? A. Apel B. Jeruk C. Belimbing D. Mangga E. Pir 2 Manakah dari jenis gadget berikut yang paling sering Anda gunakan? A. Laptop B. Desktop C. Notebook D. Smarphone E. Smartwatch 3 Apa tingkat pendidikan tertinggi Anda? A. SMA/MA B. S1 C. S2 D. S3 Pertanyaan Dikotomis Pertanyaan dikotomis adalah jenis pertanyaan tertutup yang hanya memiliki dua kemungkinan jawaban. Ini adalah metode observasi kuantitatif dan biasanya digunakan untuk penelitian dan penilaian pendidikan, serta proses penelitian lain yang melibatkan evaluasi statistik. Penting bagi peneliti untuk membatasi penggunaan pertanyaan dikotomis pada situasi di mana hanya ada 2 kemungkinan jawaban. Jenis pertanyaan ini terbatas pada pilihan ya/tidak, benar/salah atau setuju/tidak setuju dan digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pengalaman subjek penelitian. Contoh pertanyaan dikotomis misalnya No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah Anda senang menggunakan produk ini? Ya Tidak 2 Saya selalu menggunakan produk ini untuk rambut saya. Benar Salah 3 Apakah Anda intoleran laktosa? Ya Tidak Itulah saja artikel yang bisa dibagikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian wawancara terstruktur menurut para ahli, kelebihan, kekurangan, jenis, dan contohnya. Semoga saja bisa memberikan wawan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.
Pedomanini disusun dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut. 1) Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara. Misalnya untuk mengetahui pemahaman siswa (hasil belajar) atau mengetahui pendapat siswa mengenai kemampuan mengajar yang dilakukan guru. 2) Berdasarkan tujuan tentukan aspek-aspek yang akan diungkap melalui wawancara tersebut.
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda bertugas merekrut karyawan baru, menulis artikel, atau hanya ingin mengetahui lebih banyak tentang seseorang yang Anda idolakan, mungkin Anda perlu mewawancarai mereka. Mempersiapkan diri dengan pertanyaan yang tersusun rapi akan sangat membantu Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari wawancara tersebut. Untuk menyusun pertanyaan wawancara, pahami atau cari tujuan wawancara itu sendiri, siapa yang Anda wawancarai, dan apa yang Anda perlukan dari orang yang Anda wawancarai. 1 Pandang calon karyawan yang Anda wawancarai sebagai orang cerdas. Apa pun jenis pekerjaan yang ditawarkan, Anda harus menyusun pertanyaan yang cerdas dan dapat dijawab oleh orang yang cakap. Anda tentu tidak mau mempekerjakan orang yang tidak cocok untuk pekerjaan tersebut karena Anda berasumsi kandidat yang diwawancarai tidak dapat menjawab pertanyaan sulit. Saat menyusun pertanyaan sebelum wawancara, anggap diri Anda sebagai pewawancara dan juga kandidat yang diwawancarai. Menempatkan diri dalam posisi kandidat akan membantu Anda menghasilkan pertanyaan yang dapat dijawab. Anda harus dapat menjawab pertanyaan Anda sendiri. Bahkan, sebaiknya Anda menulis jawabannya sebagai perbandingan. Dengan memperlakukan kandidat sebagai individu yang cerdas, Anda dapat membuat pertanyaan menantang yang memungkinkan Anda menentukan tidak hanya kandidat yang tepat, tetapi juga yang paling cocok. 2 Mulailah dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka tidak dapat dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak” dan biasanya tidak memiliki jawaban benar atau salah. Pertanyaan terbuka merupakan salah satu cara untuk membuat kandidat tenang. Saat wawancara, Anda perlu membuat kandidat merasa nyaman. Dan jika ia merasa nyaman, ia cenderung lebih terbuka untuk berbicara. Pertanyaan terbuka juga merupakan cara untuk mengetahui kualifikasi dasar kandidat, dan sebagai petunjuk untuk pertanyaan berikutnya. Cobalah pertanyaan seperti “Bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan Anda? Rekan seperti apa yang menurut Anda terbaik? Dan yang terburuk? Dengan pertanyaan ini, Anda akan langsung bisa merasakan apakah kandidat tersebut akan cocok dengan tim di perusahaan Anda. Kandidat biasanya tidak suka bicara tidak baik tentang rekan kerja atau atasan, khususnya dalam wawancara. Pertanyaan ini memungkinkan Anda melihat bagaimana ia memberi tahu apa yang ingin Anda ketahui. 3 Susunlah pertanyaan yang memaksa kandidat menunjukkan pengetahuannya tentang perusahaan Anda. Anda perlu memastikan kandidat sudah mempelajari tentang perusahaan Anda. Dan Anda harus mengetahui apakah ia hanya mengetahui fakta, atau benar-benar paham. Pertanyaan yang meminta kandidat untuk memvisualisasikan dirinya sudah berada dalam posisi karyawan akan menunjukkan seberapa baik pengetahuannya tentang perusahaan Anda.[1] Anda bisa meminta, “Tawarkan produk atau jasa [nama perusahaan Anda] kepada saya.” Pertanyaan ini akan menunjukkan sebaik apa pengetahuan kandidat tersebut tentang apa yang dilakukan perusahaan Anda dan apakah ia memiliki kemampuan untuk bicara dengan suara perusahaan.[2] Bergantung pada posisi yang ditawarkan, Anda boleh saja bersikap lunak dalam menilai kemampuan kandidat mempromosikan perusahaan. Jika Anda sedang merekrut karyawan untuk posisi internal nonpenjualan, Anda hanya perlu tahu apakah dia sudah mengetahui hal-hal mendasar tentang perusahaan. Anda juga bisa bertanya, “Apa yang ingin Anda capai dengan perusahaan ini sepuluh tahun dari sekarang?” Pertanyaan seperti ini memungkinkan Anda mengukur seberapa baik kandidat melihat gambaran pekerjaan di perusahaan Anda, dan bahwa ia tidak hanya mengerjakan tugasnya, tetapi berkomitmen untuk menjadi bagian perusahaan. Pertanyaan seperti ini akan membantu menyaring kandidat yang hanya membaca deskripsi pekerjaan. 4 Bersiaplah merangkum jawaban kandidat dan beralih ke pertanyaan berikutnya. Mengulang apa yang baru dikatakan kandidat akan memberi Anda satu detik untuk mencerna informasi dan menekan kandidat tersebut dengan pertanyaan berikutnya. Anda perlu mengetahui apakah ia benar-benar memahami subjek yang Anda kemukakan. Misalnya, jika seorang kandidat berkata, “Saya mengelola proyek implementasi sistem skala besar dengan perusahaan saya yang lalu.” Anda dapat mengulang jawaban tersebut dan berpindah ke pertanyaan berikutnya yang akan menindaklanjuti pertanyaan sebelumnya dan menggali informasi lebih tentang bagaimana performa kandidat ini di perusahaan Anda. Setelah Anda mengulang jawaban kandidat bukan mengulang kata per kata, tetapi menyusun ulang dengan kata-kata Anda sendiri, Anda dapat bertanya, “Bisakah Anda memberi tahu apa saja aktivitas kunci yang terkait dengan Anda ketika mengelola proyek itu? Dan bagaimana pengalaman tersebut bisa dikaitkan dengan pekerjaan ini? 5 Susunlah pertanyaan yang memungkinkan Anda memperoleh kualifikasi mendasar. Selama wawancara, Anda perlu mengukur seberapa baik penerapan resume kerja kandidat dalam kehidupan nyata. Siapkan daftar pertanyaan yang akan memberi gambaran tentang level keterampilan kandidat untuk pekerjaan tersebut. Mintalah kandidat untuk mendeskripsikan beberapa tanggung jawab dan fungsi pekerjaan yang mendasar. Tanyakan apa yang menurutnya akan menantang. Anda perlu menyiapkan daftar pertanyaan mendasar yang memiliki jawaban benar. Misalnya, jika kandidat mencantumkan Photoshop dalam daftar keterampilannya, Anda dapat menanyakan sudah berapa lama ia menggunakan Photoshop. Atau, jika Anda tahu tentang Photoshop dan program itu akan menjadi bagian pekerjaan, Anda dapat menanyakan pertanyaan spesifik yang berkaitan. Anda bisa bertanya, “Jika saya ingin membuat spanduk dan ingin menempatkan foto tubuh seseorang dari foto lain ke spanduk, bagaimana caranya?” Jika kandidat dapat mendeskripsikan proses ini dengan jelas dan menggunakan istilah yang tepat, Anda tahu bahwa ia memiliki level keterampilan tertentu. 6 Tuliskan pertanyaan yang menantang kandidat. Anda perlu menyusun pertanyaan yang memungkinkan Anda melihat seberapa baik performa kandidat di bawah tekanan dan memberi informasi tentang kemampuannya dalam peran tersebut. Anda perlu mengajukan pertanyaan yang sederhana namun cukup menantang, seperti “Mana yang lebih baik, sempurna dan terlambat, atau bagus dan tepat waktu?” Jawaban kandidat akan menunjukkan tipe karyawan seperti apakah dia. Jawabannya juga akan menunjukkan seberapa baik pengetahuan kandidat tentang perusahaan, tergantung jawaban pertanyaan Anda.[3] Tanyakan apakah ia pernah membuat kekacauan, dan bagaimana caranya memperbaiki masalah tersebut. Ini adalah pertanyaan wawancara yang klasik dan bagus. Anda akan melihat bagaimana kesadaran diri karyawan dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. 7 Ajukan pertanyaan yang santai dan terbuka. Galilah atribut pribadinya. Anda perlu mengetahui semua atribut kandidat, seperti kepribadian, dedikasi, loyalitas, kemampuan berkomunikasi, dsb. Dalam dunia kerja, semua atribut itu disebut soft skill. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, Anda perlu membuat pertanyaan sedemikian rupa sehingga tidak ada jeda dan wawancara terus mengalir. Pertanyaan pertama dimaksudkan untuk membuat kandidat santai dan memungkinkan Anda mengetahui riwayatnya. Kemudian, Anda memerlukan pertanyaan yang memberitahukan level kemampuan aktual kandidat untuk pekerjaan yang Anda tawarkan. Sekarang, Anda perlu mundur sedikit. Tuliskan beberapa pertanyaan yang memungkinkan Anda mengetahui kepribadian kandidat. Silakan menyiapkan daftar pertanyaan yang tidak banyak hubungannya dengan pekerjaan. Anda bisa bertanya, “Siapa orang paling cerdas yang Anda kenal secara pribadi? Mengapa?” Pertanyaan seperti ini akan mengetes aspirasi dan nilai yang dihargai kandidat. Dengan meminta kandidat menjelaskan mengapa orang pilihannya itu sangat cerdas, Anda dapat menilai bagaimana cara kandidat memandang orang lain. Tanyakan, “Apa yang akan senang Anda lakukan setiap hari di sepanjang karier Anda?” Ini memungkinkan Anda mengetahui apa yang membuatnya senang di tempat kerja. Jika jawabannya klise, Anda tahu bahwa ia tidak akan begitu senang. Jika jawabannya sudah dipikirkan dan berkaitan dengan pekerjaan, Anda tahu bahwa ia mungkin akan loyal pada Anda. Pertimbangkan untuk bertanya, “Jika Anda bekerja dengan kami, dibayar dengan gaji yang Anda inginkan, dan menyukai semua hal tentang pekerjaan Anda, tawaran lain seperti apa yang akan Anda pertimbangkan?” Pertanyaan ini akan memberi Anda gambaran tentang prinsip kandidat. Berdasarkan jawabannya, Anda akan tahu apakah ia dapat dibeli. Atau apakah mencintai pekerjaan dan perusahaan merupakan prinsip yang ia hargai. 8 Siapkan beberapa pertanyaan yang berbasis pengalaman. Tergantung jawaban pertanyaan sebelumnya, Anda mungkin sudah mengetahui beberapa pengalaman kandidat. Namun, sebaiknya Anda menuliskan pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengetahui lebih banyak. Anda bisa bertanya, “Apa prestasi yang sudah Anda capai dalam posisi sebelumnya yang mengindikasikan bahwa Anda berkembang dalam posisi tersebut.” Performa seseorang di masa lalu adalah indikator yang baik untuk keberhasilannya di masa depan dengan Anda. Tanyakan apakah ia pernah berhasil secara profesional namun tidak menyukai pengalaman tersebut dan tidak ingin mengulanginya lagi. Jenis pertanyaan seperti ini memungkinkan Anda mengetahui bagaimana tindakannya ketika menyelesaikan pekerjaan yang tidak selalu menyenangkan. Dan pertanyaan ini juga memungkinkan Anda melihat apakah ia memahami nilai dari peran atau fungsi tertentu. 9 Akhiri wawancara. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, siapkan waktu untuk memberi kesempatan kepada kandidat untuk bertanya. Pertanyaan yang diajukan kandidat akan sangat berharga. Pertanyaan tersebut akan menunjukkan seberapa jauh persiapannya dan bagaimana ia memandang peran pekerjaan yang ditawarkan. Selama wawancara, pastikan Anda selalu mengucapkan terima kasih. Kemudian, jelaskan apa langkah selanjutnya dan kapan Anda akan menghubungi. Iklan 1 Lakukan riset tentang orang yang ingin Anda wawancarai. Sebelum menyusun pertanyaan yang bagus untuk ditanyakan kepada seseorang sebagai bahan artikel, podcast, atau media lain, Anda perlu mengumpulkan semua informasi sebanyak mungkin. Ketahui siapa dia, pencapaiannya, kegagalannya, dan kepribadiannya, agar Anda dapat menyusun pertanyaan solid untuk mendapatkan hasil terbaik. Carilah informasi tentang orang tersebut di internet dan lihat apakah ada artikel lain tentang dirinya. Tuliskan data pribadinya. Soroti pencapaian spesifik yang ingin Anda bicarakan. 2 Tuliskan tujuan Anda mewawancarainya. Setelah mengetahui siapa orang yang akan Anda wawancarai, sebaiknya Anda menuliskan apa yang Anda inginkan dari wawancara tersebut. Tujuan akan membantu Anda menyusun pertanyaan yang dapat memandu percakapan ke arah yang tepat. Tujuan juga akan memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar jika percakapan mengalir keluar dari jalur yang Anda inginkan. Tujuan harus merupakan pernyataan deklaratif singkat. Misalnya, “Saya ingin [nama orang yang diwawancarai] membawa saya pada proses penulisan novel terbarunya, dan mengetahui tantangan yang ia hadapi.” 3 Mulailah dengan pertanyaan mudah, atau softball question. Anda perlu membuat pertanyaan yang memungkinkan percakapan atau wawancara mengalir secara alami.[4] Softball question akan membantu orang yang Anda wawancara agar santai dan terbuka. Tipe pertanyaan seperti ini harus sederhana dan sama sekali tidak kontroversial. Pertanyaan tidak boleh menantang dan memungkinkan dia untuk sedikit membanggakan pekerjaannya. Lontarkan pertanyaan. Pertanyaan pertama harus sesuatu yang dapat Anda lontarkan dan tidak akan memengaruhi informasi yang Anda butuhkan dari wawancara. 4 Ajukan pertanyaan terbuka. Anda mewawancarai seseorang untuk mengetahui suatu subjek. Tujuan ini sama, baik dalam wawancara untuk laporan atau informatif dengan seseorang yang bekerja di tempat yang Anda inginkan. Untuk itu, Anda perlu menciptakan dialog, artinya pertanyaan yang tidak hanya dijawab dengan “ya” atau “tidak”. Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti, “Apa bagian favorit Anda dari...” Pertanyaan tentang apa yang disukai dan tidak disukai tentang subjek wawancara akan memberi informasi mendalam yang dapat dilanjutkan. Tergantung konteks wawancara, Anda perlu menekan orang tersebut sedikit. Tidak perlu bersikap kasar, tetapi jika Anda melakukan wawancara untuk artikel, Anda perlu mengetahui sebanyak-banyaknya. Ketika menyusun pertanyaan, carilah kata-kata yang pernah diucapkannya. Kemudian, buatlah pertanyaan yang memungkinkan Anda menanyakan, “Anda pernah mengatakan [kata-kata]. Mengapa Anda yakin itu benar?” 5 Ajukan pertanyaan renungan. Anda ingin mengetahui bagaimana cara orang ini berpikir dan nilai apa yang ia hargai. Ulang kata-kata dan kalimatnya.[5] Pertanyaan yang membuat ia merenung dan berbagi cerita atau contoh adalah pertanyaan yang bagus untuk membuat percakapan terus mengalir dan memberi informasi yang berharga. Ketika menyusun pertanyaan, lihat apakah Anda dapat menemukan informasi tentang perjalanan kariernya. Anda dapat menggunakan apa yang Anda temukan dari riset untuk mengarahkan percakapan selama wawancara dan kemudian menanyakan, “Apa saja rintangan yang tidak Anda duga? Bagaimana dengan keuntungan yang Anda temui? Anda juga mengajukan pertanyaan yang membuat ia mengingat. “Dengan mengingat titik awal Anda memulai perjalanan ini, saat itu apa yang menurut Anda akan Anda capai? 6 Tuliskan pertanyaan yang Anda ketahui jawabannya. Tuliskan beberapa pertanyaan yang Anda ingin ia jawab dan sudah Anda ketahui jawabannya. Kemudian, jawab pertanyaan tersebut sebelum wawancara. Anda harus tahu pertanyaan apa yang akan menghasilkan informasi paling banyak. Jika Anda mengetahui jawaban pertanyaan tersebut, mungkin Anda tidak perlu menanyakannya saat wawancara. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, pertimbangkan untuk membuat beberapa pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan yang bisa Anda jawab, tetapi mungkin akan menghasilkan respons berbeda tergantung penyusunan kalimatnya. Anda mungkin perlu menanyakan satu atau dua pertanyaan seperti ini untuk membandingkan jawaban. 7 Ajukan pertanyaan yang menghasilkan respons emosional. Sama seperti pertanyaan terbuka, Anda perlu memikirkan beberapa pertanyaan yang akan menghasilkan respons emosional. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, lihat apakah Anda dapat menemukan pertanyaan tentang subjek yang dapat digunakan untuk mendapatkan respons berbasis perasaan. Apakah ia pernah memublikasikan buku yang tidak laris? Apakah ia pernah mengalami penolakan dan kemunduran sebelum berhasil? Jika Anda tidak bisa menemukan apa pun, bersiaplah menyusun pertanyaan di tempat. Gunakan apa yang telah dibahas dalam wawancara dan tuliskan pertanyaan baru dengan cepat supaya tidak lupa. Pastikan Anda menanyakan “mengapa” dan “bagaimana”. “Mengapa Anda merasa tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan?”, “Apa yang memotivasi Anda untuk terus mencoba ketika menghadapi rintangan?”, “Bagaimana perasaan Anda sekarang tentang pengalaman tersebut?” 8 Masukkan pertanyaan mengejutkan, atau curve ball. Lihatlah pertanyaan yang rencananya akan Anda tanyakan. Jika ternyata Anda menyusun banyak pertanyaan yang sama, Anda perlu mencari pertanyaan yang berbeda. Pertanyaan mengejutkan tidak perlu menyerang subjek. Anda dapat mengajukan pertanyaan sederhana yang seru dan tidak berhubungan, seperti “Apa makanan favorit Anda untuk menghibur diri ketika mengalami hari yang berat?” 9 Susun ulang pertanyaan Anda dengan kata-kata yang berbeda. Telusuri semua pertanyaan dan susun ulang pertanyaan yang masih perlu digali jawabannya, atau yang tidak membantu Anda mencapai tujuan. Selama wawancara, gunakan pertanyaan ini untuk memandu, tetapi jangan merasa bahwa Anda harus mengajukan semuanya satu demi satu. Biarkan aliran percakapan membantu Anda mengajukan pertanyaan. Gunakan pertanyaan yang sudah ditulis sebanyak mungkin, tetapi bersiaplah mengabaikan beberapa pertanyaan yang tidak relevan. Iklan 1 Lakukan riset tentang orang yang akan Anda wawancarai. Sebelum menyusun pertanyaan yang bagus, Anda perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Karena Anda mewawancarai tokoh idola, Anda pasti sudah mengetahui banyak hal tentang orang tersebut. Namun, riset lanjutan tidak akan ada salahnya. Ketahui siapa dia, pencapaiannya, kegagalannya, dan kepribadiannya, agar Anda dapat menyusun pertanyaan solid untuk mendapatkan hasil terbaik. Tuliskan daftar hal-hal yang sudah Anda ketahui tentang sang tokoh idola. Carilah informasi tentang tokoh idola Anda di internet dan lihat apakah ada artikel lain tentang dirinya. Jika ia terkenal, itu akan sangat membantu Anda. Tuliskan data pribadinya. Soroti pencapaian spesifik yang ingin Anda bicarakan. 2 Tuliskan tujuan Anda mewawancarainya. Karena Anda mewawancarai seseorang yang Anda idolakan dan kagumi, sebaiknya Anda menuliskan apa yang Anda inginkan dari wawancara tersebut. Tujuan akan membantu Anda menyusun pertanyaan yang dapat memandu percakapan ke arah yang tepat. Tujuan juga akan memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar jika percakapan mengalir keluar dari jalur yang Anda inginkan. Tujuan harus merupakan pernyataan deklaratif singkat. Misalnya, “Saya ingin [nama orang yang diwawancarai] membawa saya pada proses penulisan novel terbarunya, dan mengetahui tantangan yang ia hadapi.” Tujuan harus berbentuk pernyataan yang mengidentifikasi alasan yang membuat Anda ingin mewawancarai si tokoh idola. 3 Mulailah dengan softball question. Anda perlu membuat pertanyaan yang memungkinkan percakapan atau wawancara mengalir secara alami. Karena Anda mewawancarai seseorang yang Anda idolakan, pertanyaan yang mudah dijawab akan memulai wawancara dengan nyaman. Softball question akan membantu orang yang Anda wawancara agar santai dan terbuka. Tipe pertanyaan seperti ini harus sederhana dan sama sekali tidak kontroversial. Pertanyaan tidak boleh menantang dan memungkinkan sang tokoh sedikit membanggakan pekerjaannya. 4 Tanyakan tentang strategi, proses, dan metodenya untuk mencapai tujuan. Tuliskan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang sudah Anda ketahui dan apa yang Anda inginkan dari sang tokoh. Anda perlu memulai dengan daftar pertanyaan yang ketika dijawab dapat memberi Anda pengetahuan mendasar tentang topik tersebut.[6] Misalnya, jika tokoh idola Anda ini adalah seorang dokter, Anda perlu membuat daftar pertanyaan yang menanyakan berapa tahun ia bersekolah untuk menjadi dokter. Bidang pelajaran apa saja yang harus ditekuni? Bagaimana caranya tetap berada di jalur yang benar hingga berhasil menjadi dokter? 5 Gunakan pengetahuan Anda untuk merancang pertanyaan yang spesifik. Karena Anda mengenalnya, Anda harus menuliskan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan kehidupan, pengalaman masa lalu, tujuan, pencapaian, dan bahkan kegagalan sang tokoh idola. Ketika menyusun pertanyaan, pikirkan apa yang Anda ketahui tentang dirinya. Anda dapat membuat pertanyaan yang menggali lebih dalam dan tidak hanya pertanyaan generik. Anda sudah menyingkirkan pertanyaan generik dari daftar. Sekarang, Anda perlu pertanyaan yang membangkitkan respons emosional dan memberikan pengetahuan mendalam. 6 Buatlah pertanyaan terbuka. Telusuri pertanyaan yang sudah Anda tulis dan pastikan Anda sudah membuat pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak”. Ajukan pertanyaan terbuka. Anda mewawancarai seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu subjek dan untuk menjadi lebih seperti dirinya. Jadi, Anda harus bercakap-cakap. Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti, “Apa bagian favorit Anda dari...” Pertanyaan tentang apa yang disukai dan tidak disukai tentang subjek wawancara akan memberi informasi mendalam yang dapat dilanjutkan. Ketika menyusun pertanyaan, tempatkan diri Anda di posisi tokoh idola. Bayangkan diri Anda diwawancarai oleh seseorang yang mengidolakan Anda di masa depan. Pikirkan topik apa yang ingin Anda bicarakan. Apa yang ingin Anda ceritakan serta kisah dan saran apa yang akan Anda berikan? Setelah memikirkan bagaimana situasinya ketika Anda diwawancarai sebagai idola dan apa yang akan Anda katakan, tuliskan beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan untuk mendapatkan jawaban dan respons yang serupa. Iklan Wawancara sebaiknya berlangsung antara 30 dan 45 menit. Jadi, jangan menumpuk banyak pertanyaan untuk kandidat. Biasanya jumlah pertanyaan maksimal adalah 7 sampai 8. Jangan terganggu dengan keheningan. Jika Anda mengajukan pertanyaan dan orang yang Anda wawancarai kesulitan menemukan jawaban, duduklah dan tunggu. Kita semua cenderung ingin bergerak karena tidak nyaman dengan keheningan. Sebagai pewawancara, Anda harus terbiasa. Usahakan membiarkan orang yang diwawancarai berbicara, dan tahan diri Anda agar tidak bicara terlalu banyak, kecuali jika ia mengajukan pertanyaan spesifik yang harus Anda jawab. Ada banyak sekali pewawancara yang bicara panjang lebar tentang perusahaan, tantangannya, dsb. Jika kandidat banyak mengobrol atau cenderung keluar dari jalur dan Anda tidak ingin membuang-buang waktu, carilah kesempatan pada awal percakapan atau kemungkinan penutupan cerita, dan katakan “Bagus sekali. Terima kasih,” dan kemudian lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya. Iklan Peringatan Di Amerika Serikat, beberapa pertanyaan tertentu mungkin melanggar hukum. Jadi, jika Anda berkesempatan melakukan wawancara di Amerika, cari tahu apa yang boleh dan tidak boleh dari atasan atau agensi lokal. Jangan sampai Anda dituntut karena mengajukan pertanyaan yang salah. Sebagai contoh, jangan menanyakan, “Apakah Anda sudah menikah” atau “Berapa jumlah anak Anda?”. Sebaliknya, katakan, “50% dari pekerjaan ini mengharuskan Anda bepergian, apakah Anda bersedia melakukannya?” Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Pertanyaanpertama harus sesuatu yang dapat Anda lontarkan dan tidak akan memengaruhi informasi yang Anda butuhkan dari wawancara. 4 Ajukan pertanyaan terbuka. Anda mewawancarai seseorang untuk mengetahui suatu subjek. Tujuan ini sama, baik dalam wawancara untuk laporan atau informatif dengan seseorang yang bekerja di tempat yang Anda inginkan. Pengertian wawancara – Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau kelompok orang. Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang disebut interviewer. Wawancara banyak digunakan dalam berbagai situasi, seperti dalam proses rekrutmen kerja, penelitian, atau studi kasus. Tujuan dari wawancara bisa bermacam-macam, misalnya untuk mengetahui latar belakang seseorang, mengklarifikasi informasi yang telah diperoleh sebelumnya, atau untuk mengetahui pandangan atau pendapat seseorang tentang suatu hal. Dalam proses wawancara, interviewer bertugas untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus disusun dengan baik agar dapat mengungkap informasi yang diinginkan dan tidak menyinggung perasaan atau kepentingan responden. Selain itu, interviewer juga harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat menjalankan wawancara dengan lancar. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca latar belakang responden sebelum wawancara, menyiapkan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan wawancara, dan mempersiapkan diri untuk menanggapi setiap jawaban yang diberikan oleh responden. Dari segi responden, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar wawancara berjalan lancar. Pertama, sebaiknya datang tepat waktu dan mempersiapkan diri dengan baik. Kedua, jawab pertanyaan yang diajukan dengan jujur dan jelas. Ketiga, jangan takut untuk bertanya kepada interviewer jika ada hal yang tidak dipahami. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang wawancara, maka kamu bisa simak artikel ini sampai selesai, Grameds. Pengertian WawancaraJenis-Jenis Wawancara1. Wawancara Terstruktur2. Wawancara Tidak Terstruktur3. Wawancara Semi-TerstrukturJenis Wawancara Berdasarkan Pelaksanaannya1. Wawancara panel2. Wawancara individual3. Wawancara telepon4. Wawancara videoTeknik Wawancara1. Pemilihan responden atau calon karyawan harus tepat sasaran2. Persiapan wawancara harus dilakukan dengan baik3. Memperhatikan Beberapa Hal dalam WawancaraFungsi dan Tujuan WawancaraKesimpulan Buku Terkait Sejarah IndonesiaMateri Terkait Sejarah Indonesia pixabay Wawancara merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau kelompok orang. Namun, agar wawancara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal, diperlukan persiapan yang matang dari kedua belah pihak, yaitu interviewer dan responden. Istilah “wawancara” berasal dari bahasa Inggris “interview”, yang secara harfiah berarti “bertemu antara dua orang untuk bertukar informasi atau ide”. Wawancara adalah proses di mana seseorang yang disebut pewawancara bertanya kepada orang lain yang disebut calon yang diwawancara dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dan mengevaluasi kecocokan seseorang untuk posisi pekerjaan, program studi, atau kegiatan lainnya. Wawancara bertujuan untuk mengungkap informasi lebih lanjut tentang seseorang melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Dalam wawancara kerja, pewawancara biasanya akan menanyakan pertanyaan tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan, sikap, dan kepribadian seseorang. Pewawancara juga mungkin akan menanyakan pertanyaan yang lebih spesifik tentang kemampuan yang diperlukan untuk posisi tersebut, seperti kemampuan menggunakan program komputer tertentu atau mengelola proyek. Wawancara juga dapat digunakan dalam konteks penelitian, di mana seorang peneliti menanyakan pertanyaan kepada responden dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan memahami fenomena yang sedang diteliti. Dalam hal ini, pertanyaan yang diajukan biasanya lebih terfokus pada masalah yang sedang diteliti dan lebih bertujuan untuk mengumpulkan informasi daripada mengevaluasi kecocokan seseorang. Ada beberapa jenis wawancara yang dapat digunakan, termasuk wawancara struktural, wawancara tidak struktural, dan wawancara kompetensi. Wawancara struktural adalah wawancara yang menggunakan pertanyaan yang sama untuk setiap calon, sedangkan wawancara tidak struktural lebih fleksibel dan memungkinkan pewawancara untuk mengikuti alur pembicaraan yang terjadi secara alami. Wawancara kompetensi adalah wawancara yang fokus pada kemampuan seseorang dan bagaimana mereka menggunakan kemampuan tersebut dalam situasi nyata. Wawancara juga dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, atau melalui video conference. Dalam wawancara langsung, pewawancara dan calon bertemu secara langsung di sebuah ruangan. Dalam wawancara telepon, pewawancara dan calon tidak bertemu secara langsung tetapi berkomunikasi melalui telepon. Dan dalam wawancara video conference, bisa dikatakan sebagai salah satu teknik yang sering digunakan dalam proses penelitian. Secara umum, wawancara merupakan proses dimana seseorang yang disebut pewawancara bertanya kepada seseorang lain yang disebut responden tentang informasi atau pandangan mereka mengenai suatu topik tertentu. Tujuan dari wawancara ini bervariasi, mulai dari mengumpulkan informasi untuk penelitian, mengadakan seleksi calon karyawan, hingga mencari tahu lebih dalam tentang minat dan kemampuan seseorang. Ada beberapa jenis wawancara yang sering digunakan, seperti wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus memperhatikan beberapa hal agar proses wawancara berjalan lancar. Pewawancara harus memperlakukan responden dengan hormat dan tidak mengganggu privasi mereka. Pewawancara juga harus mempersiapkan pertanyaan yang tepat agar dapat mengumpulkan informasi yang berkualitas. Supaya kita mengetahui lebih jauh lagi tentang wawancara, maka pada pembahasan selanjutnya kita akan membahas tentan jenis-jenis wawancara. Jadi, tetap simak artikel ini sampai akhir, Grameds. Jenis-Jenis Wawancara pixabay Wawancara adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden tentang masalah yang sedang diteliti. Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur hingga wawancara semi-terstruktur. Berikut ini penjelasan lengkap tentang jenis-jenis wawancara. 1. Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur adalah wawancara yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk semua responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disusun sebelumnya dan tidak dapat diubah-ubah saat wawancara berlangsung. Dengan demikian, wawancara terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat dibandingkan dengan mudah. Namun, kekurangan dari wawancara terstruktur adalah bahwa pertanyaan-pertanyaan yang disusun sebelumnya mungkin tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh responden, sehingga data yang diperoleh mungkin tidak akurat. 2. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk semua responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat berubah-ubah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh responden. Dengan demikian, wawancara tidak terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih akurat karena dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh responden. Namun, kekurangan dari wawancara tidak terstruktur adalah bahwa data yang diperoleh mungkin sulit dibandingkan dengan data yang diperoleh dari responden lain karena pertanyaan yang diajukan tidak sama. 3. Wawancara Semi-Terstruktur Selain itu, ada juga wawancara semi-terstruktur yang merupakan gabungan dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara semi-terstruktur telah disusun sebelumnya, namun dapat diubah-ubah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh responden. Dengan demikian, wawancara semi-terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dan juga memudahkan dalam perbandingan data. Jenis Wawancara Berdasarkan Pelaksanaannya Selain itu, wawancara juga bisa dibagi berdasarkan pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa jenis wawancara berdasarkan pelaksanaannya 1. Wawancara panel Wawancara panel merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh sekelompok orang, biasanya terdiri dari beberapa orang yang terlibat dalam proses rekrutmen. Tujuannya adalah untuk memperoleh pandangan yang lebih luas dan mengevaluasi peserta wawancara dari berbagai sudut pandang. 2. Wawancara individual Wawancara individual merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh satu orang saja, biasanya oleh HRD atau supervisor yang akan bekerja sama dengan calon karyawan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kecocokan calon karyawan dengan posisi yang dilamar. 3. Wawancara telepon Wawancara telepon merupakan jenis wawancara yang dilakukan melalui telepon. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari calon karyawan tanpa harus bertemu langsung. Wawancara telepon biasanya digunakan untuk mengevaluasi calon karyawan yang tinggal di luar kota atau negara. 4. Wawancara video Wawancara video merupakan jenis wawancara yang dilakukan melalui video call, seperti Skype atau Zoom. Tujuannya adalah sama dengan wawancara telepon, yaitu untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari calon karyawan tanpa harus bertemu langsung. Dalam artikel ini, bukan hanya dijelaskan tentang pengertian dan teknik wawancara, melainkan akan dibahas juga teknik-teknik wawancara. Lalu, apa saja teknik-teknik wawancara secara umum? Teknik Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian atau mengadakan seleksi calon karyawan. Wawancara memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya, yaitu responden atau calon karyawan. Namun, agar wawancara dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat, perlu ada beberapa teknik yang harus diperhatikan. 1. Pemilihan responden atau calon karyawan harus tepat sasaran Pemilihan responden atau calon karyawan yang tidak tepat sasaran dapat menyebabkan hasil yang tidak representatif. Selain itu, pemilihan responden atau calon karyawan harus dilakukan dengan cara yang tidak diskriminatif, sehingga tidak ada kecurangan dalam pemilihan. 2. Persiapan wawancara harus dilakukan dengan baik Persiapan wawancara meliputi pembuatan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden atau calon karyawan, serta pembuatan skenario wawancara. Daftar pertanyaan harus disusun dengan baik agar tidak terjadi kebingungan saat wawancara berlangsung, sedangkan skenario wawancara harus dibuat agar wawancara dapat berlangsung secara efektif dan efisien. 3. Memperhatikan Beberapa Hal dalam Wawancara Saat melakukan wawancara, perlu diperhatikan beberapa hal agar wawancara berlangsung dengan baik. Pertama, wawancara harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menyinggung perasaan responden atau calon karyawan. Kedua, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa nyaman dan tidak tertekan. Ketiga, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa terlibat secara aktif dalam proses wawancara. Keempat, setelah wawancara selesai, perlu dilakukan analisis terhadap hasil wawancara. Analisis hasil wawancara dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengelompokkan data yang diperoleh dari wawancara, kemudian menarik kesimpulan dari data tersebut. Analisis hasil wawancara harus dilakukan dengan cara yang objektif dan tidak memihak, sehingga hasilnya dapat dipercaya. Dengan mengikuti teknik-teknik di atas, diharapkan wawancara dapat berjalan dengan baik. Jadi, apakah kamu pernah mengikuti beberapa teknik wawancara yang sudah dijelaskan di atas? Fungsi dan Tujuan Wawancara Wawancara adalah suatu proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang dengan cara bertanya dan mendengarkan jawabannya. Wawancara biasanya digunakan dalam proses rekrutmen atau seleksi kerja, namun juga dapat digunakan dalam berbagai situasi lain, seperti riset, jurnalisme, atau terapi. Tujuan utama dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang berguna tentang seseorang, seperti kemampuan, pengalaman, dan minat. Dengan menggunakan wawancara, pihak yang melakukannya dapat menilai apakah seseorang cocok untuk posisi atau tugas yang ditawarkan, atau apakah seseorang memiliki kualitas yang diinginkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas. Dalam proses rekrutmen atau seleksi kerja, wawancara biasanya dilakukan oleh perusahaan atau instansi yang akan merekrut karyawan baru. Wawancara ini biasanya dilakukan oleh HRD Human Resource Development atau oleh orang yang akan bertanggung jawab terhadap posisi yang ditawarkan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menentukan apakah seseorang cocok untuk posisi yang ditawarkan atau tidak, sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh perusahaan. Selain itu, wawancara juga dapat digunakan dalam berbagai situasi lain, seperti riset, jurnalisme, atau terapi. Dalam riset, wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang seseorang atau suatu kelompok orang, dengan tujuan untuk mengetahui pandangan, sikap, atau pengalaman mereka terhadap suatu masalah atau isu. Dalam jurnalisme, wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang yang akan ditulis dalam sebuah artikel atau laporan. Dan dalam terapi, wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang dihadapi oleh seseorang, dengan tujuan untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut. Kesimpulan Secara umum, wawancara merupakan suatu proses yang sangat berguna untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau suatu kelompok. Wawancara adalah suatu proses di mana seorang atau sekelompok orang mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi dari seseorang dengan tujuan tertentu. Wawancara biasanya dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Wawancara dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk penelitian, rekrutmen kerja, evaluasi, dan lain-lain. Wawancara juga dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Berdasarkan uraian artikel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah proses yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang atau sekelompok orang lain. Wawancara dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti mengumpulkan data untuk penelitian, mengumpulkan informasi tentang seseorang untuk keperluan rekrutmen atau pemilihan karyawan, atau untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang untuk keperluan lainnya. Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat menggunakan pertanyaan terstruktur atau tidak terstruktur. Wawancara biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang seseorang, termasuk latar belakang, pengalaman, kemampuan, dan kepribadian seseorang. Nah, Grameds, artikel kita seputar pengertian wawancara telah selesai, setelah mengetahui apa itu wawancara baik secara umum ataupun spesifik, jenis-jenis wawancara berdasarkan pelaksanaanya, dan teknik melakukan wawancara, apa sobat Grameds merasa mendapatkan pengetahuan yang baru? Atau sobat Grameds mulai memiliki ketertarikan untuk mempelajari hal-hal terkait cara berkomunikasi seperti wawancara untuk melakukan riset atau sekedar mengumpulkan data dan informasi? Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas, turut serta dalam memberi pengetahuan dan informasi, maka dari itu Gramedia menghadirkan buku-buku yang dapat menambah pengetahuan dan informasi yang para pembaca butuhkan. Jika sobat Grameds tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut dan lebih jauh lagi terkait metode wawancara dan teknik yang perlu dilakukan dalam melakukan wawancara, maka siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Reksa Rujukan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Jawabankuesioner ataupun pedoman wawancara disusun atau dibuat berdasarkan pengembangan dari rumusan masalah yang tertuang dalam pertanyaan penelitian.
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan narasumber. Proses tanya jawab antara peneliti dan informan dalam wawancara terstruktur disesuaikan dengan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Tujuannya, agar proses penggalian data menjadi terarah dan sesuai dengan sasaran penelitian. Agar terarah maka peneliti harus melakukan draf pertanyaan dapat disusun berdasarkan sasaran informan yang ingin diwawancarai. Kemudian, draf pertanyaan dapat diperinci atau dikategorikan berdasarkan aspek masalah yang ingin jawaban yang tepat adalah E.
Beberapahal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara. 1.Perhatikan kaidah penulisan laporan. 2.Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri. 3.Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan. 4.Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 085646 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81d748592641da • Your IP • Performance & security by Cloudflare
BJRPy.
  • h5jbfmngpz.pages.dev/305
  • h5jbfmngpz.pages.dev/346
  • h5jbfmngpz.pages.dev/107
  • h5jbfmngpz.pages.dev/398
  • h5jbfmngpz.pages.dev/86
  • h5jbfmngpz.pages.dev/555
  • h5jbfmngpz.pages.dev/365
  • h5jbfmngpz.pages.dev/52
  • pertanyaan dalam wawancara disusun berdasarkan