MediaSastra dan Seni Budaya. Tempat ngumpulnya inspirasi dari orang-orang hebat yang belum banyak terekspos media. 4 Agu 2022. Home HALAMAN 4 GURU | Puisi Asep Perdiansyah. GURU | Puisi Asep PerdiansyahPuisi Tentang Indonesia Budaya, Keindahan, Kemerdekaan dan Persatuan akan coba saya sajikan dalam kesempatan kali ini. Puisi adalah salah satu karya sastra lama yang masih tetap bertahan hingga sekarang. Meskipun banyak bemunculan kegiatan-kegiatan baru dari kalangan generasi bangsa berpuisi nampaknya masih menjadi idola bagi mereka. Terbukti masih sering saya temui perlombaan-perlombaan cipta puisi yang di selenggarakan secara online. Bahkan ada hadiahnya sampai jutaan rupiah. Puisi Tentang Indonesia Dengan berpuisi maka kita bisa meluapkan isi hati dan menggambarkannya dengan sebuah bait kata yang indah dan penuh makna. Berpuisi juga dapat menjadikan kita lebih semangat dan mengahayati arti kehidupan. Maka tak heran seorang seniman sastra hebat dalam berpuisi mereka merangkai demi bait sesuai dengan isi hati dan mata yang mereka lihat. Ketika melihat alam nan hijau maka puisi anugerah dan pujian yang terpanjatkan, kalau melihat alam yang rusak maka puisi sedih penuh meratap yang dibuat dan sebagainya. Nah, buat sahabat mediasiana yang saat ini sedang mencari contoh puisi tentang Indonesia berikut telah saya sajikan kumpulan puisinya yang bisa sahabat simak, maka dari itu mari kita baca kumpulan puisinya berikut ini. Kumpulan Puisi Tentang Indonesia Puisi Ironi Negeri ini Oleh Laksanak Rida Kadang kita mesti Heran sendiri Hidup di negeri Yang rajin sekali Sebagai ilustrasi Perguruan tinggi Mensyarati Mahasiswa mahasiswi Yang belum usai Mengikuti proses edukasi Mesti Meregistrasi lebih dini Melalui rapor asli Disertai Surat keterangan lulus yang difotokopi Dan dilegalisasi Tidak peduli Ijazah asli Belum tertulisi Maupun tertandatangani Suatu ironi Setidaknya sampai Hari ini PUISI INDONESIAKU Karya Anes Moca Kuikrarkan sumpahku Padamu Indonesiaku Jiwaku dan segalaku untukmu Demi menjunjung tinggi kehormatanmu Wahai para pemuda pendahulu Sumpahmu abadi dalam jiwaku Meraung keras di seluruh penjuru Kobarkan semangat demi Indonesiaku Kini amanatmu tertanam di jiwaku Untuk melanjutkan perjuanganmu Mewujudkan bangsa yang bersatu Demi negara tercinta Indonesiaku PUISI KAU INDONESIAKU Oleh Jagad Kelana Merah putihku Dalam darahku mengalir merahmu Dalam tulangku tertanam putihmu Dalam jiwaku berkibar benderamu Dalam hatiku tertancap janji setiaku Garudaku Matamu pisau Lumpuhkan derap kaki musuh-musuh bangsa Sayapmu berwibawa Membungkam mulut-mulut penghianat Merah putihku Berkibarlah! Tunjukkan pada mereka Bahwa kau bukan sekedar kain yang mudah diinjak-injak oleh kaki-kaki bengis para penjajah Garudaku Terbanglah! Tunjukkan pada mereka Bahwa kau bukanlah burung pipit yang hanya dipandang sebelah mata Indonesiaku Ribuan desing peluru tak dapat palingkan kami dari dirimu Gelegar bom takkan membuat kami lari meninggalkanmu Di bawah panji merah putih kami berjanji setia selalu Dalam cengkeraman garudamu kami bersatu; berjanji, akan selalu menjaga wibawamu MENJAGA INDONESIA Oleh Raudah Jambak Mungkin tak pernah terpikirkan entah berapa helai daun yang gugur di halaman rumah kita dan membusuk, atau hangus begitu saja di gunungan sampah yang berhari-hari kita biarkan. Pun, ketika ia terseret di arus banjir dan terdampar di kehilangan pandangan kita Adakah terbaca setumpukan debu yang menebal di datar kaca jendela, bersebab kemarau dan bising lalulalang jalan raya. Padahal tanpa sadar ia selalu menari di hadapan kita, ketika kita berpatut-patut diri sebelum berangkat kerja Lalu sempatkah terhitung berapa usia ruang depan rumah kita yang membiarkan tetamu datang dan pergi, serta gelas yang terjatuh dikarenakan keriangan anak-anak berkejaran di seputar meja. Termasuk perempuan yang kemudian dikatakan istri, dikatakan ibu, berebut kisah laksana setrika, selalu berpindah dari kasur, dapur dan sumur. Juga lelaki yang tercatat sebagai suami, tercatat sebagai bapak memungut kisah dari rumah sampai rumah begitulah Indonesia ia menyediakan diri sebagai apa saja dan mungkin tak pernah terpikirkan, terbaca, atau terhitung tentang daun-daun, debu atau justru sebagai rumah, tempat orang-orang memungut istrirah Indonesia adalah rumah kita yang penuh dengan sesak sampah yang penuh dengan riuh debu-debu yang penuh dengan tamu-tamu datang dan pergi Indonesia adalah rumah kita yang berpagar, yang berubah-ubah warna dindingnya yang bagian-bagiannya dihancurkan kemudian dibangun kembali Indonesia adalah rumah kita yang menyimpan begitu banyak cerita dan sepatutnyalah kita jaga MASIH MERDEKAKAH KAU INDONESIA? Oleh Raudah Jambak Masih merdekakah kau Indonesia setelah kau rajut usia dari debu-debu jalan raya dalam kaleng rombeng recehan angka milik pengemis belia yang mendendangkan kidung lara bersama hembusan dupa dari opelet tua masih merdekakah kau Indonesia ketika musyawarah berubah dari mufakat menjadi siasat ketika wakil rakyat lebih mewakili penjahat ketika gedung dewan lebih mirip kandang hewan dan ketika pejabat negara tega menjadi pengkhianat bangsa Masih merdekakah kau Indonesia dalam kemerdekaan yang kau sendiri tak paham maknanya karena matamu telah dibutakan dan mulutmu disekat rapat-rapat serta telinga cuma sekedar bunga tanpa rupa Masih merdekakah kau Indonesia padahal telah banyak disumbangkan darah dan air mata dan berjuta nyawa yang akhirnya cuma sekedar wana luka Masih merdekakah kau Indonesia? INDONESIA BERKACA Oleh Raudah Jambak telah lama indonesia terjebak dalam buramnya kotak kaca, mulai dari wajah yang berdebu, sampai tiga dimensi yang kaku, parabola tak lagi berguna dikalahkan kecanggihan batok kelapa- kejahatan, penipuan, kemunafikan-berlomba menjadi pelaku utama-sementara kejujuran, keikhlasan,dan kesabaran-cukup puas sebagai figuran biasa telah lama indonesia terjebak dalam kumuhnya media masa, mulai dari wajah yang penuh darah, sampai bibir merah penuh gairah, headline kemanusiaan tak lagi berguna, politik haus kekuasaan di atas segalanya-korupsi, prostitusi, anti ideologi-menjadi berita terkini-sementara harkat, martabat, dan nurani-hanya penghias demi investasi telah lama indonesia terjebak di atas panggung sandiwara, yang selalu kehilangan penonton setia mulai dari fans tiba-tiba, sampai kelas utama tiket pertunjukan tidak lagi berguna, sebab undangan gagal membawa marwah cerita-pemain, penata, dan sutradara-saling curiga dengan honor yang diterima-sementara proyek, eksebisi, dan pertunjukan dalam rangka-menjadi penentu final dalam berkarya lihatlah aceh, ambon dan papua lihatlah korupsi, prostitusi dan manipulasi negri lihatlah segala amoral dan asusila anak-anak bangsa apa khabar munir yang menunggang garuda apa khabar harry roesli dengan drs. arief-nya apa khabar peter white dan sepakbola indonesia apa khabar sby bersama seratus harinya apa khabar hamid jabbar yang selalu menzikirkan puisinya, selalu tertawa gembira-walau dalam tangis indonesia apa khabar tsunami yang selalu meneteskan air mata do'a takjim buat saudara-saudaraku, yang mengawang di bukit lawang, menanam pusara badan di kuningan, menyerah di bandara adi sumarmo yang gelisah, ambruk mengurusi nyamuk-nyamuk, menggigil digetarnya gempa tsunami dan yang tiba-tiba pergi ke negeri entah tuhan mengarahkan langkah kalian menuju taman di dalamnya mengalir sungai susu, tumbuh bunga-bunga indah, dan ranumnya beragam buah telah lama indonesia terjebak dalam lusuhnya cermin kaca, tapi yakinlah kami masih mampu membaca makna-membersihkan wajah indonesia indonesia bercermin indonesia berkaca dalam derita kami akan terus berjuang untukmu dalam bahagia kami akan senantiasa mengharumkan namamu, indonesia berkaca-anak-anak bangsa berusaha terangkai do'a, senantiasa SEBAB PAHLAWAN NAMAKU Oleh Raudah Jambak Di dalam negeri yang penuh rahasia, aku terlahir Dari seorang ibu yang tak henti mengumpulkan Segala tetes air mata di pualam pipinya Tumbuh besar sampai sekarang menjaga usia Setua misteri yang beralis segala teka teki Dan memberi namaku Pahlawan Bukan aku yang meminta nama segagah itu Bukan aku yang memaksa untuk ditabalkan Bukan aku yang terpaksa atau bahkan rela Merengek-rengek agar semua orang tahu Tidak ada Pahlawan selain aku Aku tidak harus mati dulu Apalagi mengumpulkan kartu tanda penduduk Atau mengumpulkan kartu keluarga sekian ribu Bahkan harus PEMILU agar ibu menuliskan Kata Pahlawan di keningku Ooi, Aku bangun jiwa raga ini Aku bangun cita-cita ini Aku bangun negeri ini Dengan nurani sebab pahlawan namaku Ooi, Tak harus kutempuh cara yang sama Tak harus kutempuh jalan membabi buta Tak harus kutempuh menikung suka-suka Tapi kususuri cara yang sesederhana jiwa sebab pahlawan namaku Ooi, Sebab aku terlahir di dalam negeri penuh rahasia dari seorang ibu yang tak henti mengumpulkan segala tetes air mata di pualam pipinya, Maka pahlawan namaku Penutup Nah, itulah kumpulan puisi tentang Indonesia yang dapat saya sajikan. Semoga pembahasan kali ini dapat bermanfaat bagi sahabat semua. Sekian dari saya, sampai jumpa lagi di pembahasan yang lainnya. Adapunsusunan daftar judul puisi tentang batik indonesia dan contoh puisi kebudayaan yang dipublikasikan 1. Kumpulan Puisi Tentang Batik 1.1. Puisi batik 1.2. Puisi gulungan batik 1.3. Puisi batik II 2. Puisi Budaya Bangsaku 2.1. Puisi batik kekayaan bangsaku 2.2. Puisi budaya indonesiaku 2.3.
Puisilestarikan Budaya bangsa. Budaya merupakan suatu cara hidup yg berkembang, serta dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yg rumit, termasuk sistem kepercayaan serta politik, adat tata cara, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Puisi tentang Kesenian yang Estetik sebagai Referensi, Foto Unsplash/russn_fckrBingung karena dapat tugas dari sekolah membuat puisi tentang kesenian? Dalam artikel ini ada contoh puisi tentang kesenian yang dapat kamu jadikan sebagai referensi untuk tugas merupakan salah satu hal yang banyak menyimpan sejarah. Dengan adanya kesenian banyak dari sebagian orang merasa terhibur dengan kegiatan tentang Kesenian yang Estetik sebagai Referensi Puisi tentang Kesenian yang Estetik sebagai Referensi, Foto Unsplash/Kelli TungayBeberapa contoh puisi tentang kesenian yang estetik sebagai referensi dalam pembuatan tugas sekolah kamu, dikutip dari buku yang berjudul Sajak Negeri Seribu Budaya yang ditulis oleh Uswatun Khasanah Negeri dengan KesenianMenariknya negeri ini]dalam rangkulan ibu pertiwiNegeri ini memiliki banyak kesenianYang menceritakan adat istiadat di negeri iniNegeri ini memiliki banyak kebudayaanPenuh dengan cerita yang selalu menawanKenaapa tidak selalu kita lestarikan?Kenapa tidak selalu kita pertahankan?Kita bernafas dan kita tumbuh dalam negeri berharga iniNegeri Seribu BudayaKau kaya dengan budaya yang unikAdat istiadat yang begitu kuatSerta nyanyian yang mngagumkanBeribu budaya yang kau milikiTersebaar dari Sabang sampai MeraukeDari aceh dengan Tari SamannyaHingga Papua dengan alunan musikTak habis aku mengagumimuDengan sejuta rumah dan baju adatSebagai kesenian budaya yang bernilai tinggiPenari Kuda LumpingPasukan berbaju merah ituMeskipun kudanya hanya dari bambuNamun laksana prajurit penunggang kudaaDengarkan hentakan kakinyaKeras, kuat, dan begitu serempakBak ekor kuda di medan perangRampak KendangRampak artinya bersama-samaKendang sebagai instrumen utamaGamelan, rebab, gitar sebagai variasinyaDitabuh bersama ikuti iramaGambaran rakyat yang bersahajaSeragam busana corak dan warnaIsyaratkan masyarakat yang rukunHarmonis dengan gotong royongnyaJuga keceriaan yang terpancarRampak Kendang kesenian tanah SundaSebagai warisan budaya IndonesiaSemoga akan tetap terjagaDan dicinta tua maupun mudaDari 20 contoh puisi tentang kesenian di atas, kamu bisa mengolahnya kembali dengan gayamu sendiri sehingga tugas sekolahmu berbeda dari yang lain.elin Dosen- Bams sedang berupaya untuk menayangkan Fibonacci Puisi: Kenalilah Makanannya Badan dan Setan. PUISI KEENAM dari ENAM rincian PUISI tentang MAKANAN. Setelah selesai, berikutnya adalah tayangan Puisi | Rencana Merinci Dugaan dan Katanya.SEMARANG â Membaca dan memahami karya sastra, termasuk puisi, pada dasarnya adalah kegiatan memberi makna suatu teks. Namun, membaca puisi-puisi Dharmadi yang tampaknya sederhana, kita akan menemukan kesulitan dalam memahami makna dari teks-teks tersebut. Oleh karena itu, untuk memahami makna pada setiap teks puisi Dharmadi, dibutuhkan sebuah analisis. Hal itu dikemukakan Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah Gunoto Saparie ketika menjadi pembicara pada Bedah Buku Antologi Puisi Kata Suara Gema karya penyair Purwokerto, Dharmadi, Senin, 31 Mei 2021. Bedah buku secara virtual itu juga menghadirkan mantan Ketua Keluarga Penulis Kudus Mukti Sutarman Espe. Gunoto mengatakan, analisis makna simbol dapat kita lakukan terhadap puisi-puisi Dharmadi. Analisis yang berawal dari simbol dan menuju ke pemikiran reflektif membutuhkan intuisi imajinatif, elaborasi konsep, dan sistematika. Sistem itu tidak bersifat tertutup, namun selalu mengedepankan kekayaan makna simbol yang sebenarnya telah ada di dalam simbol itu sendiri. Gunoto menunjukkan, sesungguhnya puisi-puisi Dharmadi memang sarat akan simbol-simbol budaya Jawa, sebagai latar belakang kulturalnya. Makna daun pada puisi âDalam Irama Selembar Daunâ misalnya, merepresentasikan makna sebagai makhluk Tuhan bernama manusia yang dipermainkan nasib. Penyair sebagai aku-lirik mengibaratkan kehidupannya seperti selembar daun itu. Sebelum daun itu rebah ke bumi, aku-lirik meski âbernyanyiâ namun tetap ada kepasrahan. Barangkali makna angin dalam kalimat âangin semilirâ adalah takdir dan nasib yang mempermainkan kehidupan manusia. Senada atau paralel dengan itu, demikian Gunoto, puisi-puisi Dharmadi yang berjudul âPeta Nasibâ, âKeretaâ, âKembali tentang Senjaâ, âPiguraâ, âJalan Lurusâ, âTerbang Mengangkasaâ, âMenakar Sepiâ, âMimpiâ, atau âMalam Pekatâ menampilkan simbol-simbol sebagai manusia yang fana, yatim piatu, dalam deraan nasib. Manusia itu sesungguhnya hanya wayang, sekadar menjalani, tergantung Ki Dalang. Tergantung Kemampuan Pembaca Puisi adalah sebuah karya sastra yang baru mempunyai makna bila diberi makna oleh pembacanya. Pemaknaan sering juga disebut interpretasi. Pemberian makna atau interpretasi sebuah karya sastra, dalam hal ini tergantung pada kemampuan pembacanya di bidang bahasa, selain itu dibutuhkan kemampuan tentang konvensi sastra dan budaya tertentu. Pemaknaan sebuah puisi antara satu pembaca dengan pembaca yang lain berbeda-beda karena karya sastra termasuk puisi memiliki sifat multitafsir. Puisi-puisi Dharmadi, menurut saya, cenderung otobiografis,â ujarnya. Gunoto berpendapat, puisi-puisi Dharmadi memang tidak memakai banyak ragam bahasa kiasan atau majas. Namun Dharmadi sebagai penyair tetap sadar bahwa puisi adalah salah satu karya sastra yang mengandalkan keindahan kata-kata untuk memunculkan kesan estetisnya. Dalam memainkan kata-kata, yang menjadi ujung tombaknya adalah diksi atau pemilihan kata oleh penyairnya. Penyair, tambah Gunoto, harus benar-benar tepat memilih kata jika ingin mengekspresikan dengan ekspresi yang dapat menjelmakan pengalaman jiwanya tersebut. Hal ini, harus diakui, memang cukup berhasil dilakukan oleh Dharmadi. âPuisi-puisi Dharmadi menunjukkan kemampuannya menyatukan antara bentuk dan isi. Dharmadi boleh dibilang telah menguasai peralatan puitiknya,â tandasnya. Dalam bedah buku yang dipandu oleh Kahar DP itu Mukti Sutarman Espe memuji puisi-puisi panjang Dharmadi. Dalam puisi-puisi panjangnya, Mukti merasa mendapatkan sesuatu yang lebih katimbang puisi-puisi pendeknya. âPuisi-puisi pendeknya terkesan belum selesai. Bagaikan judul-judul berita yang disampaikan secara running text dalam televisi,â katanya seraya menambahkan, panjang-pendek sebuah puisi tidak serta merta menunjukkan kualitas. Mukti sangat terkesan dan kagum terhadap Dharmadi, karena pada usia 72 tahun masih mampu menjaga produktivitas dan kreativitasnya dalam berpuisi. Padahal, kalau Dharmadi mulai menulis puisi tahun 1970, ini berarti lebih dari separuh hidupnya untuk berpuisi. âDharmadi selain menulis puisi karena dorongan jagad cilik di dalam dirinya, juga karena rangsangan dari jagad besar di luar dirinya. Hal ini bisa kita simak dari puisi-puisinya,â tambahnya. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Ganjar Harimansyah mengapresiasi dan bangga karena mendapat kesempatan untuk memfasilitasi bedah buku puisi karya Dharmadi. Kegiatan semacam ini juga akan dilakukan secara kontinyu. Para sastrawan Jawa Tengah dapat menggunakan kesempatan ini untuk dibedah dan didiskusikan buku-bukuPastiyang terpikir di benak kamu pertama jika bicara seni dan budaya adalah berbagai kerajinan tangan yang dihasilkan manusia. Seni dan budaya memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena saling berkaitan satu dengan lainnya. Karena disetiap karya seni ada kebudayaan yang khas dan pada setiap kebudayaan mengandung nilai seni yang indah.
Puisi Pendek Tema Kebudayaan Puisi Pendek Tema Kebudayaan. Dalam kesempatan yang baik ini sesuai judul artikel diatas kami akan berbagi contoh puisi pendek dengan tema Kebudayaan. Terdapat beberapa contoh puisi pendek tema kebudayaan yang dapat anda pilih dan gunakan sesuai dengan keinginan. Atau dapat juga anda jadikan sebagai bahan referensi untuk membuat puisi dengan tema kebudayaan selengkapnya silahkan simpan dan unduh secara gratis di bawah ini. Lihat Contoh Lain Keindahan Budaya Indahnya budaya kita Begitu banyak ragam adat istiadat Diwariskan dari generasi kegenerasi Bagian yang tak terpisahkan dari diri setiap manusia Masyarakat ramah menyapa Walaupun dipisahkan dalam batas pulau yang luas Namun tetap bersaudara dan satu tujuan Kulihat langit membiru Bahasa yang tak kupahami mengalir kedalam telingaku Tangan tangan baik selalu terulur untuk membantu Damailah Indonesiaku selamanya menjadi satu Kebudayaan Indonesia Indonesiaku Negri yang kaya akan budaya dan keanekaragamannya Beragam adat istiadat bahasa dan suku bangsa Beraneka ragam flora dan fauna Indonesia negeri yang melimpah akan rempah rempahnya Menjadi ciri khas bangsa Negri yang dipenuhi dengan keberagaman keindahan budaya Indonesia Sangat bangga rasanya dilahirkan disini Pulau Jawa yang kaya akan keindahan batiknya Kalimantan yang kaya akan pohonnya Papua yang indah dengan raja empatnya Oh negeriku sungguh beragam budayaku ini Semoga kebudayaan Indonesia tak akan pernah luntur Akan selalu ada disanubari kita Tak boleh ada satupun yang merampas kebudayaan Indonesia Marilah kita jaga kebudayaan kita agar tidak ada yang merampasnya Nuansa Budaya Indonesia Indahnya negri ini Dalam buaian Ibu pertiwi Negri ini di penuhi dengan keberagaman Nuansa keindahan budaya Indonesia Bangsa ini kaya akan budaya Penuh dengan simponi yang indah Mengapa tidak kita lestarikan? Mengapa tidak kita pertahakan? Ini bangsa kita Ini negri kita Ini budaya kita Kita hidup, kita dewasa dalam negri tercinta ini Budaya Di Jajah Habis Nusantara Indonesia Beribu pulau yang ada Berpuluh puluh provinsi pun juga Daur baur globalisasi merajarela Tak lepas jua budayanya Bali punya kecak Betawi punya pencak Semua bak meniggalkan bercak-bercak Benih rasa budaya luhur yang selalu siap memberontak Lihatlah awan mulai menipis Itulah...nenek moyangmu sedang menangis Dilihatnya budaya luar yang masuk dengan beringis Mencuci otak rakyat tradisional sampai habis Yang tertinggal hanyalah pusaka Yang tertera hanyalah nama Unik, apa itu Indonesia? Bukan lagi higga kini dan nanti Menunggu generasi muda membangkitkan budaya yang telah mati Budaya Indonesia Terhampar ribuan pulau Dimana banyak kehidupan Tempat berbagi bahagia Tempat ku terlahir Yang akan selalu Terngiang diingatanku Selalu.... Terdapat bermacam budaya Yang menyatukan kita Satu Indonesia Kultur budaya yang indah Yang terhampar dari Sabang hingga Merauke Kaulah kebanggaanku Kaulah jatidriku Ku bangga hidup di bumi pertiwi ini Sejuta kata tak dapat kugambarkan Akan indahnya budaya yang kau miliki Kucinta Indonesiaku Inilah Negeriku Negri yang berbendera merah dan putih Begitu pula kaya akan seni dan budaya Serta menjunjung tinggi akan semangat patriotisme Semangat kami hanya untuk bangsaku Indonesia Takan ada lagi tumpah darah di negeriku Terbanglah setinggi tingginya sang garuda Berkobarlah bendera sang merah putih Ini budayaku Takan ada yang merampasnya Engkau merampasnya? Akan ada pertumpahan darah yang mengalir Demi bangsaku, bangsa Indonesia Pulau jawa akan keindahan batiknya Kalimantan kaya akan pohon bangkirai Papua yang indah dengan wisata raja ampatnya Oh negeriku Sungguh ragam budayaku ini Demikian postingan kali ini contoh puisi pendek tema kebudayaan yang dapat kami berikanuntuk anda. Contoh puisi tersebut kami dapatkan dari beberapa sumber seperti media online dan lain sebagainya yang menurut kami terbaik untuk saat ini. Sampai bertemu pada postingan selanjutnyaMacamMacam Seni Budaya Seni Budaya Indonesia yang Mendunia 1. Batik 2. Alat Musik Angklung 3. Kesenian Wayang Kulit 4. Tari Reog Ponorogo 5. Tari Kecak 6. Tari Saman 7. Keris Pengertian Seni dan Budaya Seni Budaya terdiri dari dua kata yaitu seni dan budaya, yang keduanya memiliki pengertian masing-masing yang perlu untuk anda pahami. Istimewa Faisal Kamandobat, penyair dan peneliti bidang Antropologi di Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities Universitas Indonesia AWCPH-UI yang puisinya dibacakan oleh Kolaborasi Penulis dan Seniman Indonesia. - Pandemi virus corona tengah menguji dan mengubah kehidupan kita secara mendasar dalam berbagai aspek dan lingkup yang luas. Dimensi sosial, kulural, ekonomi, politik dan bahkan mental kita harus beradaptasi di tengah persebaran wabah yang cepat, mulai lingkup lokal, nasional hingga global. Tidak berlebihan jika virus corona merupakan historical break yang akan menandai zaman atau ânormalitas baruâ di masa depan. Sebagai respons terhadap keadaan tersebut, para seniman muda Indonesia dari berbagai genre kesenian dan daerah merasa terpanggil untuk ikut memberi sumbangan berupa empati, semangat dan visi pada masa pandemi yang tengah menguji kualitas dan kapasitas kemanusiaan kita. Sebab, salah satu fungsi seni adalah untuk memberi kekuatan mental di tengah masa-masa sulit, dengan memberi renungan yang segar dan mencerahkan agar dapat bertahan dan melewati tragedi yang sedang terjadi. Baca Juga Kaleng Sup Hingga Nixon, 7 Karya Seni Andy Warhol Paling Kontroversial Kolaborasi ini melibatkan 70 seniman dari penjuru tanah air. Mereka adalah para sastrawan, musisi, aktor dan aktris, perupa serta videografer. Beberapa nama yang ikut berpartisipasi antara lain Prilly Latuconsina, Gunawan Maryanto, Heru Joni Putra, Heliana Sinaga, Frisca Aswarini, Andy Eswe, Irwan Jamal, Zulkifli Songyanan, serta para seniman lain dari Jakarta, Padang, Bandung, Jogyakarta, Denpasar, Papua dan daerah-daerah lain. Masing-masing seniman membaca puisi secara online dengan gayanya tersendiri, kemudian dikemas sebagai video kolosal berdurasi 20 menit. Kerja kolaborasi dari para seniman ini untuk menunjukkan bahwa di tengah cobaan wabah, kita perlu untuk saling bekerjsaama satu sama lain agar beban yang kita tanggung menjadi lebih ringan dan mudah. Kolaborasi seniman membaca puisi tentang pandemi. Puisi yang dibaca berjudul Kesunyian Besar Umat Manusia karya Faisal Kamandobat. Puisi tersebut merupakan narasi panjang dengan 43 bait dengan kandungan berbagai tema yang saling berkaitan satu sama lain, mulai alam, sosial, sains dan teknologi, serta spiritualitas terkait pandemi. Dengan kekayaan renungan dan nuansanya, diharapkan publik luas dapat memperoleh makna sesuai minatnya masing-masing. Kolaborasi ini memakan waktu selama 2 bulan. Dimulai dengan pengenalan puisi kepada para pembaca, perekaman video, editing dan penciptaan musik latar. Duduk sebagai organiser kolaborasi adalah Zulfa Nasrullah dan Yopi Setia Umbara dari komunitas sastra Buruan, Bandung. Aditya Saputra bekerja melakukan editing video di belakang layar, dan Syarif Maulana beserta para musisi membuat komposisi sebagai latar puisi. Baca Juga Filosofi Wabi Sabi, Melihat Keindahan dalam Ketidaksempurnaan Judul dari karya kolosal ini adalah bertahanlahdirumah, sebagai pesan agar kita senantiasa displin, sabar dan tegar dalam menghadapi pandemi, serta saling menjaga dan membantu satu sama lain sambil memperkaya renungan, memperkuat mental dan meningkatkan kreativitas di tengah masa sulit. Tentu, di tengah masa pandemi yang berat ini, kolaborasi ini hanya sebuah sumbangan sederhana dari para seniman, namun semoga dapat memberi makna dan kegembiraan bagi bangsa ini. Bagi masyarakat yang hendak menyaksikan hasil kolaborasi ini dapat menyimak di kanal Buruan Youtube dengan tajuk âBertahanlah di Rumah Kolaborasi Penulis dan Seniman Indonesia.â Video mulai tayang Rabu, 20 Mei 2020 Pukul WIB. PROMOTED CONTENT Video Pilihan hiWO.