Abstrak Banjir di sebagian besar kota di Indosensia hampir selalu terulang dan cenderung meningkat, baik frekuensi, luas, kedalaman, maupun durasinya. Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya banjir adalah bertambahnya penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sarana dan prasarana perkotaan sehingga tidak ada keteraturan dalam pemanfaatan lahan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menurut Asdak 1995, Daerah Aliran Sungai DAS merupakan daerah yang dibatasi oleh punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil menuju aliran sungai utama. Berdasarkan PP No. 37 tentang pengelolaan DAS, Daerah Aliran Sungai juga meliputi wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai utama dan sungai-sungai kecil yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan air hujan menuju danau atau DAS memiliki karakteristik topografi, hidrologi, dan iklim yang beraneka ragam. Berbagai karakteristik tanah dan aktivitasnya juga berkaitan dengan erosi pada DAS. Oleh karena itu salah satu elemen yang berperan penting dalam pengelolaan DAS adalah kelakuan tanah dan dinamika airnya. Karena karakteristiknya yang beragam, perlu dilakukan pengelolaan DAS yang tepat sehingga berbagai kerusakan seperti erosi di daerah aliran sungai dapat dihindarkan. Ciliwung merupakan sungai yang terletak mengalir di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Bekasi, dan sekitarnya. Ciliwung tercatat memiliki panjang aliran utamanya mencapai 120 kilometer, sementara daerah tangkapan airnya aliran sungai seluas 387 km persegi. Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung memiliki nilai sangat strategis karena melintasi dua provinsi yaitu Jawa Barat dan DKI Jakarta, namun karena pesatnya kegiatan pembangunan di kedua provinsi tersebut, menyebabkan perubahan dan pengelolaan penggunaan lahan yang tidak tepat. DAS Ciliwung kini menjadi sorotan banyak pihak dan sering dikaitkan dengan terjadinya banjir di Jakarta, bahkan tingkat kerugian dari banjir tersebut cenderung meningkat setiap tahunnya. Banjir terjadi karena perubahan dan pengelolaan penggunaan lahan yang tidak tepat ditambah dengan curah hujan tinggi yang tidak mampu diserap oleh tanah karena sistem drainase yang buruk sehingga tidak mampu menampung kelebihan limpasan air. Cakupan ilmu tanah yang luas, bahkan berkaitan dengan erosi dan konsekuensi sedimentasinya maupun dengan dinamika air, membuatnya berperan penting dalam menunjang pengelolaan DAS, sehingga mungkin dapat dikatakan bahwa ilmu tanah harus menjadi salah satu pemeran utama dalam mengelola DAS khususnya DAS Ciliwung yang sedang kami bahas kali ini pembangunan di Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung membuat lahan pertanian di sekitar aliran sungai semakin berkurang. Hal ini diakibatkan oleh pembangunan lahan-lahan pertanian menjadi pemukiman warga. Tentu saja pembangunan tersebut akan berakibat pada berkurangnya resapan air. Apabila daerah resapan berkurang, maka bencana banjir akan mengancam daerah sekitar Sungai Ciliwung. Selain itu, alih fungsi lahan pertanian juga akan menurunkan luas lahan garapan juga menyebabkan gangguan keseimbangan hidrologi DAS yang ditandai dengan perbedaan debit air sungai yang sangat tinggi antara musim penghujan dan musim debit air sungai pada musim penghujan dan penurunan debit air sungai pada musim kemarau berpengaruh terhadap ketersediaan air irigasi yang selanjutnya berpengaruh terhadap luas lahan dan produktivitas usahatani yang menggunakan sistem irigasi. Peranan DAS sebagai sumber air dapat dilihat dari dua sudut pandangan, yaitu menyediakan air dengan panen air water harvesting dan dengan menjamin penghasilan air water yield. Jumlah air yang dapat dipanen tergantung pada jumlah aliran permukaan runoff yang dapat ditampung. Jumlah air yang dapat dihasilkan tergantung pada debit air tanah. Untuk meningkatkan peranan air infiltrasi dan perkolasi harus dicegah, sedang untuk meningkatkan penghasilan air kedua proses ini justru harus dilancarkan. Penghasilan air menjadi asa pengembangan sumber air di kawasan beriklim basah, karena panenan air membawa risiko besar peningkatan erosi dan memerlukan cekungan tambat yang terlalu luas sehingga tidak praktis dan memboroskan sumber air dengan pemanenan air dikhususkan untuk kawasan beriklim setengah kering atau kering. Di sini risiko erosi kecil atau terbatas dan juga karena jumlah air terbatas maka kalau diresapkan ke dalam tanah akan terbuang percuma karena tidak akan dapat mencapai tempat simpanan air tanah yang biasanya terletak dalam sekali. Sumber Persoalan DAS Ciliwung bukan hanya berfokus pada pengendalian air melainkan harus ada penopang agar curah air di sungai tersebut tidak meluap. Setidaknya, penanaman pohon di kawasan sungai tersebut diperbanyak untuk memperkuat daya serap aliran air. Selain itu pemerintah setempat tengah merencanakan pembangunan sumur resapan dan sumur injeksi untuk mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Tujuandari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerusakan DAS Citarum Hulu, menganalisis tingkat bahaya banjir di Kabupaten Karawang, dan menganalisis
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan penanganan enam lokasi rawan banjir di Sungai Ciliwung untuk mengatasi genangan yang kerap melanda Ibu Kota ketika curah hujan tinggi. "Enam lokasi prioritas penanganan yakni Kelurahan Cililitan dan Cawang di Kramat Jati, Kelurahan Rawajati dan Pengadegan di Pancoran, Kelurahan Kampung Melayu dan Bidara Cina di Jatinegara," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin 8/5/2023. Heru menyatakan, prioritas penanganan dan lokasi titik rawan banjir di Sungai Ciliwung berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane BBWSCC Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR yang kini sedang melakukan pembebasan lahan. Dia menambahkan, ada beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pembebasan lahan, yakni warga kehilangan surat tanah, sehingga diarahkan untuk membuat surat pengakuan hak SPH untuk kepemilikan tanah yang belum bersertifikat. Adapun warga yang terkena pembebasan tanah juga wajib melaporkan ke pihak kepolisian agar bisa segera diproses sesuai landasan hukum yang berlaku. "Ada lagi permasalahan luas di Pajak Bumi dan Bangunan PBB tetapi yang tercantum di lapangan lebih besar itu pun ada surat yang hilang," tambahnya. Untuk menangani hal itu, menurut Heru, pihaknya mendahulukan permasalahan yang lebih mudah terlebih dahulu dalam waktu dekat. Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air SDA Yusmada Faizal memastikan pihaknya akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan Badan Pertanahan Nasional BPN dan BBWSCC. "Persoalan-persoalan tersebut tadi sudah disampaikan dan ini sedang berproses untuk diselesaikan," ujar Yusmada saat mendampingi Heru. Yusmada menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sekitar Rp470 miliaran untuk penanganan pembebasan lahan. "Kita minta kalau persyaratan administrasi sudah terpenuhi ya kita bayar. Anggaran kan sudah siap sampai akhir tahun," tutupnya. Seorang warga RW 07 Kelurahan Rawajati, Pancoran bernama Sari menyatakan sejumlah warga telah menerima bayaran ganti rugi yang terbilang di atas Nilai Jual Objek Pajak NJOP yakni sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta per meter. "Total 62 bidang tanah terdiri dari 43 bidang sudah bersertifikat, satu tanah wakaf dan 18 non sertifikat," ujar Sari. Dia merinci, ada 42 rumah yang sudah bersertifikat dan sudah dibayar ganti ruginya. Kemudian, satu rumah bersertifikat dan 18 rumah belum bersertifikat yang sedang diperjuangkan mengenai ganti rugi pembebasan lahan. sumber Antara
Jakarta- Sejumlah wilayah di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) tergenang banjir pagi ini. Banjir akibat dari Sungai Ciliwung yang meluap. Banjir akibat dari Sungai Ciliwung yang
Berikuttitik banjir, berdasarkan data dari Kapusdatin BPBD DKI M Insyaf: - Kelurahan Kampung Melayu, 4 RW Ketinggian air 10 s/d 50 cm, akibat Luapan Kali Ciliwung.
Tulisanini mengulas faktor-faktor penyebab banjir di wilayah DKI Jakarta, terutama dari sudut pandang geologi, geomorfologi dan morfometri sungai yang mengalir dan melintasi wilayah DKI Jakarta.
REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kendaraan melewati genangan air saat terjadi banjir di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Senin (8/2). Banjir yang menggenangi badan jalan mencapai 20 cm tersebut diakibatkan luapan sungai Ciliwung yang dipicu tingginya curah hujan sejak dini hari. Dapatkan Update Berita Republika.
SXEA. h5jbfmngpz.pages.dev/83h5jbfmngpz.pages.dev/435h5jbfmngpz.pages.dev/308h5jbfmngpz.pages.dev/94h5jbfmngpz.pages.dev/470h5jbfmngpz.pages.dev/466h5jbfmngpz.pages.dev/40h5jbfmngpz.pages.dev/407
banjir terjadi di daerah jakarta yang dialiri sungai ciliwung